SERAGAM PRAMUKA DAN WIDYA PURAYA


Seragam Pramuka dan Widya Puraya Undip
Foto: Abdul Jalil, Hayyin, dan Ricky

Semarang, 14 Agustus 2018. Catatan ini tentang aku, seragam Pramuka, dan Widya Puraya Undip. Tepat ditanggal 14 Agustus ini 57 tahun yang lalu Gerakan Pramuka lahir di tanah air tercinta kita ini. Di dalam catatan ini aku tidaklah sendiri karena ada 2 adik-adik yang ku sayangi di Racana Diponegoro.

Bagi yang belum mengetahuinya mengapa aku dan adik-adikku memakai seragam Pramuka di lingkungan kampus tepatnya di  Widya Puraya. Ya jawaban sederhana dariku ingin memperlihatkan saja (bahasa kasarnya pamer) kalau di Undip itu ada organisasi kepanduan yang bernama Gerakan Pramuka. Kalau maksud sebenarnya karena kami sebagai anggota Pramuka Racana Diponegoro memiliki kebiasaan yang baik tentang bagaimana memperkenalkan organisasi yang identik dengan anak sekolah. Sebenarnya organisasi Pramuka itu untuk semua golongan usia lho mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan bahkan orang yang lanjut usia juga bisa. Hanya saja tidak semua orang mengetahuinya.

Baca juga: MALAM TAHUN BARU DI SANGGAR PRAMUKA UNDIP

Aku sendiri terkadang kalau ke kampus senang memakai seragam Pramuka ketika mengikuti kuliah. Ya awalnya aneh namun dengan rasa percaya yang tinggi semua akan baik-baik saja dan respon dari teman-teman kampus pun juga beragam. Momen yang langka ini tentu harus diabadikan karena suatu hari nanti keturunan kami mungkin akan membacanya dengan senyum-senyum sendiri. Bahkan aku sendiri sudah membayangkan mereka akan seperti apa di masa depan nantinya.

Selama seharian setiap anggota yang berada dilingkungan kampus Undip memang diwajibkan untuk memakai seragam Pramuka lengkap.  Maksud dan tujuan sudah ku beritahu sebelumnya dan tidak sedikit pula ada yang tidak memakainya (kemungkinan besar karena malu memakai seragam Pramuka di lingkungan kampus). Jujur saja aku tidak mempercayai alasan lain karena sejatinya manusia yang senang mencari alasan untuk menutupi satu atau beberapa hal.  Sering kali mengeluarkan alasan konyol yang tidak masuk akal. Ya semoga kita semua dapat meminimalisir hal yang seperti itu. Karena di Racana Diponegoro masih memegang janji Tri Satya dan Dasa Dharma (Pramuka). Cukup itu dariku sekian dan terima kasih 🙂

Salam Pramuka

Catatan Akhir Kuliah #62

Catatan ini juga dapat dibaca di My Life Story

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Atas ↑